Seringkali perkara ini dibangkitkan…. Walhal ini tidak membawa apa-apa erti sekiranya seseorang itu tidak mengerti tentang apa yang dilakukan…
Sumber 1:
Semoga dengan ini, dapatlah sama-sama kita mengetahui akan perkara yang sebenar di dalam kehidupan sebagai seorang manusia di dunia yang sementara ini…
Betapa kehidupan ini sebagaimana telah disebutkan oleh Allah SWT kehidupan yang ternyata sesuatu yang sangat nista dan disesalkan. Di dalam surat Al Baqaroh ayat 188 Allah SWT berfirman yang artinya
“Janganlah sebahagian diantara kamu dengan yang lain memakan harta kamu dengan cara yang bathil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian dari pada harta benda orang lain itu dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu mengetahui”
Janganlah kamu memakan harta sebagian kamu antara kamu, yakni janganlah memperoleh dan menggunakannya. Keuntungan dan kerugian dari interaksi itu, tidak boleh ditarik terlalu jauh oleh masing-masing, sehingga salah satu pihak merugi, sedang pihak yang lain mendapat keuntungan, sehingga bila demikian harta tidak lagi berada di tengah atau harta antara dan kedudukan kedua belah pihak tidak lagi seimbang. Perolehan yang tidak seimbang adalah bathil, dan yang bathil adalah segala sesuatu yang tidak hak, tidak dibenarkan oleh hukum serta tidak sejalan dengan tuntunan ilahi walaupun dilakukan atas dasar kerelaan yang berinteraksi.
Salah satu yang terlarang dan sering dilakukan dalam masyarakat adalah menyogok dan disogok. Penyogok menurunkan keinginannya kepada yang berwenang memutuskan sesuatu, tetapi secara sembunyi-sembunyi dan dengan tujuan mengambil sesuatu secara tidak sah. Di dalam ayat ini ada beberapa kandungan yang patut untuk dicermati adalah, banyak disekeliling kita dan banyak sekali dapat kita saksikan ada orang yang senantiasa berbuat dzolim kepada sesamanya dengan dalih dalam rangka meraup keuntungan.
Ayat di atas juga bermakna, janganlah sebagian kamu mengambil harta orang lain dan menguasainya tanpa hak, dan jangan pula menyerahkan urusan harta kepada hakim yang berwewenang untuk memutuskan perkara bukan untuk tujuan memperoleh hak, tetapi untuk mengambil hak orang lain dengan melakukan dosa, dan dalam keadaan mengetahui bahwa itu sebenarnya tidak berhak.
Sumber 2:
“Barangsiapa yg mengambil hak orang lain walaupun hanya sejengkal tanah, maka akan dikalungkan di lehernya (pada hari Kiamat nanti) seberat 7 lapis bumi.”
Hadits
1. Bukhari, juz-V/76.
2. Muslim, hadits no.1612.
Sekiranya berlaku kesilapan, harap dapat memaklumkan.
Saad bin Abi Waqqash berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah saw,
Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cubaannya?
Nabi saw menjawab, Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Al Bukhari)
No comments:
Post a Comment